Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Puisi pertama Penggagum Biasa

Penggagum Biasa Seperti biasa, mataku tak bisa berpaling dari mu Kau dekati aku seakan aku tak bisa jauh dari mu Aku tersihir, Melihat tawa mu Beban di pundakku semakin ringan Tak rela aku bila ada wanita lain yang mendekatimu Seandainya, aku bisa menjadi milikmu Berjalan dibawah rintikan hujan Saling mengenggam dengan erat Tanpa berfikir untuk saling melepaskan Namun, aku tau siapa aku Aku hanya seorang penikmat, bukan pencipta Aku hanya seorang pengagum biasa Yang tak diizinkan memilikimu Aku tak bisa menentukan seperti apa Cerita yang berakhir akan kebahagiaan Hanya Dia sutradara yang Maha Mengetahui Akan berakhir seperti apa cerita ini. Jakarta, 17 Januari 2018. Selamat malam, salam puisi.  Puisi ini saya buat untuk seseorang yang hanya bisa saya  lihat tanpa bisa saya miliki. Tapi saya selalu bahagia ketika melihat dia tertawa, walaupun bukan karena saya. Apalah saya ini hanya bisa menjadi penggagum biasa...

Salam Perkenalan

 Hallo selamat malam semuanya dan selamat datang dikumpulan puisi karya saya. Kenapa saya suka puisi? Karena dengan puisi saya bisa berkarya menuangkan isi hati saya, perasaan saya yang tidak bisa diungkap kepada orang lain namun bisa dituliskan lewat puisi. Walaupun mungkin saya tidak pandai mengolah kata menjadi lebih indah. Saya pernah ingin menghasilkan uang dengan menulis puisi lalu dikirimkan ke berbagai surat kabar melalui email. Mungkin puisi karya saya ini kurang menarik sehingga tidak ada satupun yang membalasnya.Tapi saya tidak mudah menyerah. Saya tetap menulis puisi dengan mempostingnya di Line dan saya tidak berharap banyak yang menyukai karena itu hanya sebuah ungkapan perasaan saya. Mungkin puisi saya tentang perasaan yang sedang saya rasakan entah krena saya sedang bersedih, senang, atau mungkin tentang seseorang yang saya sayangi. Saya mempunyai mimpi yang mungkin sulit bagi saya untuk mencapainya karena rasa kurang percaya diri saya. Kau ingin tau mimpi aneh sa...